Anak Suka Melawan Dan Membantah Orang Tua? Gunakan Cara Ini

Banyak sekali penyebab dan alasan yang menimbulkan anak semakin berani terhadap orang tua dan tidak sedikit orang bau tanah yang mengeluhkan anaknya mulai membangkang dan melawan perintah orang tua.  Dan yang paling menyedihkan ialah anak dengan kencang ngomong membantah kita sebagai orang tua.  Oleh sebab itu anak yang suka melawan dan membantah orang bau tanah harus disikapi secara bijak biar sikap jelek anak bisa diubah.

Banyak sekali penyebab dan alasan yang menimbulkan  Anak suka Melawan dan Membantah Orang Tua? Gunakan Cara Ini
Untuk mengatasi dan menghadapi anak yang mulai berani membantah dan melawan orang bau tanah harus segera cepat dilakukan.  Menurut Elly Risman,Psi yang juga seorang Direktur, Psikolog dan Trainner Yayasan Kita dan Buah Hati memperlihatkan 21 cara menyikapi anak yang suka melawan dan membantah orang tua.  Cara dan tipsnya yaitu

1. Setiap tindakan niscaya ada alasan yang melatarbelakangi, temukan akar masalahnya.

Orang bau tanah harus bisa menggali latar belakang kenapa anak mulai membantah dan melawan orang tua.  Oleh sebab cari warta yang lebih mendalam penyebab dan akar utama anak berperilaku jelek tersebut.

2. Apakah kelengketan (Attachment) orang bau tanah dan anak terjalin baik?

Hal ini sangat penting, oleh sebab itu kita bisa mengeceknya mulai dari:
a. Apakah ia ialah anak yang lahir tanpa direncanakan
b. Apakah hak menyusuinya cukup?  Berdasarkan Quran menyusui harus skin to skin

3. Apakah hidup kita hectic (tergesa-gesa), tidak punya waktu bicara hening dan praktis meng"iya"kan apa yang anak ucapkan namun lupa menindak lanjuti?

Sikap orang bau tanah yang terburu-buru dan tidak hening dalam menuntaskan duduk kasus dan pekerjaan rumah tangga akan lebih praktis bersikap mengiyakan namun tidak ada langkah selanjutnya, sehingga hal ini akan dilihat anak sebagai tidakan yang tidak konsisten.

4. Apakah cara mendidik kita menyerupai gaya "Sersan pelatih?"

Maksudnya anak harus patuh saja apa yang orang bau tanah katakan, namun jarang diajak diskusi

5. Jarang membaca bahasa badan dan menyapa perasaan anak.  

Jika bicara memakai 12 gaya terkenal yaitu memerintah, menyalahkan, membohongi, mencap atau melabel, meremehkan, membandingkan, mengkritik, menyindir, mengancam, menganalisa serta menghibur dan menasehati disaat yang tidak tepat

6. Apakah gaya bicara kita tidak berubah padahal usia anak berubah?

Tidak berbeda cara bicara ketika anak masih bayi, anak, remaja bahkan sampai dewasa.  Oleh sebab orang bau tanah harus bisa menempatkan dalam berbicara kepada anak dan harus diubahsuaikan dengan tahapan usianya.

7. Kita perlu sadar otak anak sudah mulai bersambungan di usia 2,5 tahun.  

Mereka punya opini dan cara berpikir sendiri.  Oleh sebab itu jangan anggap remeh ketika kita sedang berbuat sesuatu di depan anak.  Anak akan bisa merekam dan menyimpan dalam memori mereka dan akan mengeluarkan memori tersebut ketika anak sudah mulai beranjak dewasa.

8. Reaksi kita memilih kelanjutan relasi antara orang bau tanah dan anak

Ini merupakan hal yang sangat penting.  Sikap emosional dan hanya mementingkan diri sendiri bisa menimbulkan relasi dengan anak menjadi tidak harmonis.  Reaksi terhadap anak harus dilakukan secara bijak.

Orang bau tanah harus melaksanakan hal ini dan letakkan dasar pemahaman ini semenjak anak usia 2,5 tahun

9. Buat akad mengenai hukum dan konsekuensi yang jelas

Kesepakatan dan hukum yang terang harus dibiasakan dalam keluarga.  Tidak boleh berlaku seenaknya dan tentunya hukum yang harus diberlakukan sebaiknya dimusyawarahkan terlebih dahulu bersama anggota keluarga.

10. Jelaskan bahwa sikap melawan punya konsekuensi

Hal ini bisa dibentuk dalam hukum keluarga.  Segala sesuatu yang bersifat melawan namun tidak ada dasar yang benar dan terang maka harus mendapatkan konsekuensinya.

11. Tunjukkan kita serius dalam penerapannya "KONSISTEN"

Catatan: Hal ini penting biar hukum punya wibawa.  Selama pelaksanaan kesepakatan, mungkin anak akan tidak suka pada hukum tersebut, hal yang menciptakan hukum itu ada atau orang yang menciptakan aturan

12. Budayakan obrolan dan musyawarah dalam menuntaskan masalah

Jika ada dalam permasalahan dalam keluarga sebaiknya dibicarakan dan dikomunikasikan secara baik biar bisa diberikan jalan terbaik.  Penyelesaian yang baik akan membantu anak untuk berpikir lebh cukup umur dan bijaksana.

13. Beri anak kesempatan untuk berargumen ketika musyawarah

Orang bau tanah harus memperlihatkan kesempatan kepada anak untuk memberikan pendapatnya dan gagasaannya.  Jika pendapatnya baik maka orang bau tanah juga harus mendengarkan namun jikalau sebaliknya maka orang bau tanah juga harus bisa menjelaskan dan meluruskannya.

14. Tentukan hal apa saja yang boleh didiskusikan dan hal apa saja yang wajib dipatuhi tanpa kecuali.

Catatan Hal yang terkait perintah agama atau membahayakan jiwa anak, tidak ada kompromi. Kendali ada di tangan orang tua.  Sedangkan yang tidak terkait dua hal tersebut, biarkan anak dengan pilihannya biar ia berguru arti konsekuensi

Sebaiknya sikap orang bau tanah jikalau anak melawan dan membantah dengan 

15. tarik nafas panjang dan diam

Hal ini akan memperlihatkan relaksasi dan ketenangan sehingga emosi tidak akan semakin meninggi.  Sikap emosi yang meninggi akan bisa menimbulkan sikap bernafsu dan marah-marah.

16. Hentikan pembicaraan, beri waktu masing-masing untuk sendiri.

Redakan emosi dengan wudhu, sholat dan pikirkan "hmm.. bagaimana caranya hadapi anak ini?"  Pikiran yang hening akan melahirkan solusi-solusi yang cerdas sehingga anak akan bisa dihadapi secara bijaksana.

17. Hindari perdebatan biar anak tidak semakin melawan. 

Perlu diingat anak bisa berdosa jikalau ia melawan orang tua.  Tidak mau kan?

18. Anak juga perlu tahu ia tidak setara dengan orang tua, sambung lagi pembicaraan sesudah tenang

19. Anak bisa saja melawan sebab melihat temannya.  Ia ingin mencoba hal tersebut.

Yang perlu dilakukan antara lain 
a. Tebak bahasa tubuh
b. Sapa perasaan
c. Kaprikornus pendengar aktif

20. Teladan, Konsisten jadi langsung yang baik dulu terhadap keluarga dan orang sekitar

21. Hargai dan puji jikalau ia memperlihatkan hal aktual dan memberikan perasaannya melalui kata-kata

"Mama bahagia kalo kau bilang perasaanmu" "Mama suka deh adek mau nunggu giliran ngomong"

Sikap orang bau tanah yang bijaksana dalam menghadapi anak yang suka melawan dan membantah akan bisa merubah sikap jelek tersebut.  Karena dalam proses mendidik ini diharapkan waktu dan kesabaran.  Selain itu Upgrade keilmuan juga perlu ditingkatkan biar orang bau tanah bisa mengimbangi perkembangan jaman anak.  Tips dan cara menghadapi anak yang suka melawan harus diiringi dengan doa.  Apabila tidak ada perubahan terhadap sikap anak sebaiknya dikonsultasikan ke ahlinya biar ada solusi-solusi lain yang lebih jitu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel