Bahaya Lagu-Lagu Remaja Untuk Anak-Anak
Tuesday, March 26, 2019
Edit
Bukan heboh lagi para belum dewasa kini menyanyikan lagu-lagu orang dewasa. Tema lagunya juga sangat nyleneh dan yang seharusnya dihentikan dinyanyikan oleh anak-anak. Akan teapi belum dewasa melantunkannya dengan semangat seolah menghayati lagu cukup umur yang dinyanyikannya. Miris juga dengarnya, alasannya tema yang biasa diusung dalam lagu tersebut ialah tema percintaan, putus hati, dan tema-tema perselingkuhan bahkan ada juga yang tema menjurus kepada kemusyrikan.
Di jejaring sosial akan banyak kita dapati beberapa belum dewasa SD yang menyebabkan lagu tak layak tersebut sebagai pengganti lagu senam meskipun mereka menyanyikannya di dalam kelas. Bahkan sang guru sendiri yang malah merekam kegiatan siswa tersebut dan meyebarkannya di dunia maya. Maksudnya mungkin ialah sebagai kebebasan berekspresi, akan tetapi bahwasanya hal tersebut akan sangat berbahaya terhadap masa depan anak.
Dalam lingkup keluarga juga terkadang menyebabkan hal tersebut sebagai pujian tersendiri manakala mendengar sang anak fasih dan hafal menyanyikan lagu tema cukup umur tersebut. Maksud orang renta mungkin baik ataupun bahagia alasannya melihat kecerdasan anaknya, namun bahwasanya kalau hal ini dibiarkan saja dan anak tidak diarahkan malah akan bisa menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi melenceng. Maka jangan heran apabila nanti sang anak malah akan menjadi malu dan beban keluarga.
Ada beberapa alasan yang sangat fundamental yang harus menjauhkan belum dewasa menyanyikan lagu-lagu tak layak tersebut, alasannya antara lain
1. Mirip doa-doa
Walau secara tak sadar, menyanyikan lagu-lagu menyerupai hampir menyerupai dengan berucap doa-doa. Namun sayangnya yang dilantunkan berisi syair-syair tidak positif. Bagaimana kalau hal ini dilakukan dan dilantunkan setiap hari? Mau mandi, lagi santai, mau berangkat sekolah itu lagi yang dilantunkan, bagaimana hal tersebut akan sangat mustahil menjadi kenyataan?
2. Dilantunkan dengan penghayatan
Para artis niscaya akan menyanyikan lagu yang dibawakannya dengan penuh penghayatan. Karena kalau tanpa penghayatan maka ruh dari lagu tersebut tidak akan dapat. Lantas bagaimana kalau yang menyanyikannya ialah anak-anak? Hati dan jiwa belum dewasa yang masih lugu dan suci akan lebih maksimal dalam melaksanakan penghayatan, lalu kalau belum dewasa menyanyikan lagu tren cukup umur niscaya akan bisa kita pikir efeknya untuk kehidupan sang anak. Anak-anak juga mempunyai kemampuan daya rekam yang baik dan pastinya akan bisa menyimpannya di memori alam bawah sadarnya.
Fenomena dan biasanya yang terjadi ialah realita kehidupan artis yang tak jauh dari lagu yang dinyanyikannya. Apakah hal menyerupai ini sangat mustahil menimpa pada belum dewasa kita kalau sering berinteraksi dengan lagu-lagu berbahaya tersebut?
Orang renta ialah pelindung bagi anak-anaknya dari maraknya gaya hidup yang sangat jauh dari nilai-nilai edukasi. Oleh alasannya itu, orang renta harus selektif lagi dalam mengkoleksi lagu-lagu. Ada baiknya menyingkirkan hal-hal yang berbau negatif dari dalam keluarga kita sebelum hal tersebut merusak masa depan anak. Untuk melihat sendiri secara eksklusif bagaimana belum dewasa menyanyikan ataupun berjoget dengan diiringi lagu tak layak bisa searching di jejaring sosial ataupun di youtube.