Mengatasi Anak Murka Secara Bijak
Tuesday, March 26, 2019
Edit
Anak pemarah harus dihadapi dengan cara bijak. Ada beberapa tips dan cara yang harus kita lakukan untuk menenangkan anak yang sedang murka dan agresif. Penyebab anak murka ataupun bernafsu banyak faktor dan pemicunya. Oleh lantaran itu anak pemarah harus disikapi secara baik dan dilarang disikapi dengan sikap kasar pula.
Perilaku sikap murka ini mulai muncul pada ketika anak memasuki umur 4 tahun. Sikap bernafsu ataupun murka ini terkadang dilakukan kepada bawah umur yang lain yang mana biasanya usianya lebih sedikit renta sekitar 1 atau 2 tahun. Jika hal ini terjadi pada anak kita maka hal tersebut masih dianggap wajar.
Memasuki usia 5 hingga 6 tahun, sisi sosial dan moral anak masih dalam tingkat minim. Sisi egoisme mereka lebih mayoritas dan anak belum begitu bisa untuk menguasai sisi emosional. Sehingga sikap anak cenderung bernafsu tanpa mereka sadari sepenuhnya. Oleh lantaran ketika anak dalam usia 5-6 tahun diperlukan kesabaran yang lebih untuk mendidiknya.
Namun kalau anak sudah memasuki usia sekitar 10 tahunan maka anak seharusnya sudah mulai bisa membedakan mana yang jelek dan mana yang baik. Hal ini dikarenakan sikap sosial dan daya nalar mereka sudah mulai terbentuk. Hal yang perlu diperhatikan yaitu kalau sikap anak masih saja tetap bernafsu atau tantrum dalam usia 10 tahun ini maka perlu menjadi perhatian khusus.
Sikap orang renta yang salah dalam mendidik anak sangat rentan memunculkan anak yang suka murka dan agresif/tantrum. Jika dalam pengasuhan masih diterapkan sikap membandingkan anak dengan anak yang lain, orang renta bersikap inkonsisten, kurang perhatian dan kurang peduli akan beresiko anak tumbuh pemarah/tantrum
Adapun sikap dan cara yang harus dilakukan ketika anak suka marah antara lain
1. Mencari penyebab anak marah
Kemarahan anak pastilah ada penyebabnya, oleh lantaran itu carilah penyebab utama mengapa anak marah. Dengan mengetahui penyebabnya maka kita akan bisa mencari solusi yang sempurna sehingga anak akan bisa lebih tenang. Waspadalah kalau anak murka tanpa sebab. Sebaiknya konsultasikan kalau anak tantrum/marah namun tanpa ada penyebabnya.
2. Tidak diperkenankan mengumpat anak
Misalnya yaitu dengan menawarkan gambaran kepada anak yaitu anak nakal ataupun anak bandel. Hal menyerupai ini akan menyerupai mendoakan anak, dan biasanya anak akan pembangkang dan nakal betulan kalau kita labeli dengan kata anak nakal atau bandel.
3. Hindari anak menonton tontonan kekerasan
Filter dengan baik kalau anak menonton televisi ataupun tayangan yang lainnya. Selain itu games atau permainan yang disukai anak harus diawasi. Jangan hingga anak menggandakan kekerasan yang mereka lihat melalui televisi ataupun games yang sering mereka mainkan.
4. Beri contoh yang baik dalam keluarga
Tidak sepatutnya anak melihat pertengkaran orang tuanya di depan matanya. Oleh lantaran kondisikan suasana yang nyaman dan hindari sikap kekerasan di dalam keluarga supaya anak tidak menggandakan menyerupai apa yang mereka lihat.
5. Memeluk anak
Memeluk merupakan cara yang efektif untuk menenangkan kemarahan anak. Selain itu dengan memeluk akan menghindarkan anak mengambil benda-benda yang ada di sekitarnya untuk meluapkan emosi dan marahnya.
6. Hindari kekerasan fisik
Memberikan eksekusi fisik akan bisa menciptakan anak menggandakan kekerasan fisik tersebut. Ini akan ancaman kalau anak mempraktekannya kepada teman-temannya.
Sangat tidak dianjurkan menawarkan kekerasan untuk menenangkan anak yang sedang marah.
7. Memberikan penghargaan dan pujian
Berilah kebanggaan ataupun penghargaan lainnya kalau anak berbuat baik. Dengan penghargaan ini maka sisi emosional anak akan lebih terkendali dan anak akan merasa diperhatikan dan dihargai.
8. Memilih lingkungan yang nyaman
Lingkungan yang tidak baik bisa memicu anak menjadi pemarah. Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah yang jelek sangat menghipnotis sisi agresivitas anak dan anak juga bisa terpengaruh oleh sikap teman-temannya.
Anak yang sedang murka tidak boleh kita perlakukan secara kasar dan keras pula. Ia harus dicari penyebabnya dan harus diselesaikan secara baik-baik dengan penuh kasih sayang. Jika hal-hal secara baik sudah kita lakukan namun anak masih tetap bersikap murka maka kita bisa berkonsultasi kepada ahlinya untuk mendapat solusi yang tepat. Perkembangan anak sangat cepat dan kompleks, oleh lantaran itu harus diimbangi dengan keilmuan yang mencukupi. Sikapi anak murka dengan cara dan tips yang sempurna dan baik untuk kebaikan anak.