Menghilangkan Kebiasaan Menonton Televisi Di Rumah
Tuesday, March 26, 2019
Edit
Siapa yang tak suka menonton televisi? Semua kalangan niscaya akan menyukai menonton tv, mulai dari bawah umur sampai orang tua. Dan ibarat itulah televisi bisa menyihir setiap penontonnya dengan segala bahan program yang disajikan dengan menarik. Padahal kebiasaan menonton tv jikalau tidak dikelola dengan baik bisa berdampak jelek terutama untuk anak-anak.
Beberapa hal bahan konten televisi yang harus kita perhatikan dengan baik antara lain
1. Iklan televisi
Mana ada televisi tanpa iklan, semua niscaya ada iklannya, semakin tinggi rating suatu program maka akan meninggikan iklan. Lantas apa yang harus kita waspadai dari iklan ini? Secara tidak pribadi iklan yang muncul di dalam tv akan memperlihatkan seruan yang sama yaitu beli dan beli. Hal inilah yang menciptakan kita bertahap berguru konsumtif, bagaimana dengan anak-anak?
2. Program program televisi
Karena program televisi termasuk tayangan komersial, maka televisi juga akan lebih cenderung menciptakan acara-acara yang lebih disukai penonton. Maka tak sedikit program di televisi yang lebih cenderung tidak bermutu dan tidak mendidik. Namun anehnya para penonton malah menikmati dan karam dalam hiruk pikuk program televisi yang penuh dengan gaya hidup hedonisme. Secara tidak pribadi program di tv lebih mengajarkan kepada kita seputar pergaulan bebas, berpikir pendek dan panjang angan-angan.
Agar keluarga tetap sehat dan lebih produktif maka sebaiknya kurangi atau bahkan hilangkan kebiasaan menonton televisi. Adapun tips dan cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kebiasaan menonton tv
1. No TV di dalam rumah
Langkah pertama yang harus dilakukan biar di rumah tidak kecanduan tv yaitu membuang atau menyingkirkan perangkat ini. Banyak keluarga-keluarga yang bisa bertahan meskipun tidak ada televisi di rumah. Menyingkirkan TV ini bisa dilakukan apabila ingin mewujudkan NO TV di dalam keluarga
2. Memberikan pemahaman yang baik
Sebaiknya beri klarifikasi dengan baik terhadap bawah umur dan keluarga akan ancaman televisi yang tidak memperlihatkan manfaat faktual untuk keluarga. Jika menginginkan NO TV dalam rumah komunikasikan dengan baik dengan anggota keluarga yang lain.
3. Meningkatkan jalinan kebersamaan dalam keluarga
Ketika sudah tidak ada tv di dalam rumah, maka intensitas kebersamaan terutama dengan bawah umur harus lebih ditingkatkan. Saat-saat masa transisi ini harus diatasi dengan baik biar bawah umur dan keluarga bisa menemukan kegiatan barunya tanpa tv
4. Menyediakan kemudahan pengganti TV
Agar waktu bisa diisi dengan baik maka sebagai pengganti TV kita bisa menyediakan buku-buku bacaan yang berkualitas. Selain buku, kita juga bisa menyiapkan majalah-majalah edukasi lainnya. Sedangkan untuk bawah umur maka kita bisa memperlihatkan mainan edukatif biar bisa dipakai sebagai aktifitas hariannya.
5. Memanfaatkan internet
Untuk keluarga yang sudah terhubung dengan internet maka bisa memanfaatkan layanan ini sebagai pengganti tv. Youtube misalnya, ia bisa kita gunakan untuk mengakses tontonan yang mendidik dan tentunya youtube akan lebih minim iklan. Jika bawah umur sudah terhubung dengan internet maka pengawasan juga mesti dilakukan.
6. Membuat peraturan dalam keluarga
Agar ritme kehidupan keluarga bisa berjalan dengan baik maka kita bisa menerapkan peraturan dalam keluarga. Buatlah hukum yang tidak terkesan keras akan tetapi tegas.
7. Memantau perkembangan anak
Usahakan sebisa mungkin kita bisa membantu anak dalam menemukan hobi dan minatnya. Hal ini akan sangat membantu anak dalam menghilangkan kebiasaan menonton tv
Televisi memang seolah kebutuhan penting di dalam keluarga. Tidak ada tv ibarat ada yang kurang, akan tetapi hal ini akan bisa hilang dengan sendirinya. Banyak cara lain yang bisa kita gunakan untuk mengakses perkembangan khususnya berita-berita penting. NO TV diadakan alasannya banyak sajian dari televisi yang tidak mendidik dan hanya merusak generasi muda terutama bawah umur kita. Oleh alasannya itu waspadalah dengan televisi dan jangan kecanduan menonton televisi.