Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam
Tuesday, March 26, 2019
Edit
Pendidikan anak usia dini dalam Islam menjadi hal yang sangat penting dan menjadi perhatian utama. Karena pentingnya pendidikan maka para orang renta akan dimintai pertanggung balasan bagaimana ia mendidik putra-putrinya. Hal ini juga akan berlaku juga untuk para pengajar, guru ataupun pengasuh. Maka dari itu berilah pendidikan yang terbaik untuk belum dewasa kita sesuai dengan kaidah dan syariat Islam biar menjadi anak yang shaleh dan shalehah.
Dalam mendidik dan mengajari anak tentunya dibutuhkan proses dan waktu yang panjang. Keistiqomahan dalam menawarkan nilai-nilai kasatmata kebaikan kepada anak dan keluarga harus dilakukan secara sabar dan telaten. Kesiapan bahan juga harus dipersiapkan untuk mewujudkan sumbangan kualitas pendidikan yang maksimal dan memadai untuk anak. Kewajiban menawarkan pendidikan untuk anak dan keluarga merupakan implementasi dari perintah Allah Swt yang tercantum dalam Surah At Tahrim ayat 6
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri dan keluarga kalian dari api neraka."(Alquran Surah At-Tahrim ayat 6)
Tentunya dalam menjaga diri dan keluarga bisa diawali dengan menawarkan pola pendidikan dan pola asuh yang benar. Dengan benarnya Pendidikan maka akan berimbas terhadap kualitas amal kebaikan yang dilakukan. Pemahaman yang mendalam harus diawali dari ayah sebagai kepala keluarga sekaligus penanggungjawab utama dalam keluarga yang lalu ia tularkan kepada belum dewasa dan istrinya.
Ada beberapa tahapan dalam menawarkan pendidikan untuk anak usia dini yang harus dilakukan sesuai koridor Islami yaitu
1. Memilih dan menyiapkan ibu untuk anak
Tugas pertama yang harus dilakukan yaitu menentukan ibu yang shalehah. Ibu mempunyai kedudukan penting biar pola pendidikan untuk belum dewasa bisa benar dan baik. Ibu merupakan kawasan belum dewasa mendapat ilmu dan mencar ilmu secara langsung. Pemilihan ibu yang shalehah ini sesuai dengan anjuran dan perintah Rasulullah dalam Sabdanya yang berbunyi
“Wanita dinikahi alasannya 4 hal yaitu kekayaanya, kedudukanya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah perempuan yang mempunyai agama, pasti kau akan beruntung”(Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim).
Beban seorang kepala keluarga akan menjadi lebih ringan apabila ibu/istri yang dipilihnya paham akan ilmu agama. Karena dalam ilmu agama banyak diajarkan ihwal bagaimana berzakat dan berbuat yang baik dan benar. Tentunya pengetahuan pendidikan inilah yang nantinya akan ibu tularkan untuk anak-anaknya.
2. Melatih anak beribadah dan berbuat kebaikan
Mengajari kebaikan dan ibadah semenjak anak usia dini akan menciptakan anak terbiasa sehingga kelak ketika anak sudah sampaumur maka anakpun akan terbiasa dengan hal tersebut. Selain itu ketika belum dewasa masih usia dini akan lebih gampang kita bentuk dan diarahkan daripada anak sudah dewasa.
Perintah melatih beribadah ketika anak usia dini yaitu berkesesuaian dengan hadits Nabi yang berbunyi
“Ajarkanlah sholat pada anak anak disaat berumur 7 tahun” (Hadits Riwayat At-Tirmidzi)
Sedangkan dalam perintah Quran yaitu
“Perintahkanlah keluargamu untuk mengerjakan sholat dan bersabar atasnya” (Alquran Surah Thoha ayat 132).
Tentunya dalam menjalankan dan mengajari anak beribadah harus sabar dan istiqomah. Berikanlah pemahaman yang memadai biar anak bersemangat dalam menjalankan ibadah dan berbuat kebaikan.
3. Keteladanan dalam keluarga
Keteladanan merupakan kunci utama dalam membangun keberhasilan sumbangan pendidikan untuk anak dan keluarga. Karakter dan sifat belum dewasa yang masih menggandakan orang lain maka dibutuhkan sosok teladan yang patut ia contoh. Jika dalam lingkungan keluarga tidak ada keteladanan maka yang terjadi yakni kosongnya nilai ruhiyah sehingga anak-anakpun akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak baik. Oleh alasannya itu para orang renta harus bisa konsisten antara perkataan dan perbuatan biar anak bisa mencontoh.
”Hai orang-orang yang beriman, mengapa kalian menyampaikan apa yang tidak kalian kerjakan. Amat besar kemurkaan disisi Allah Ta’ala bila kalian menyampaikan apa yang tidak kalian kerjakan” (Alquran Surah Ash Shof ayat 2-3)
4. Memberikan lingkungan yang baik
Orang renta harus bisa menawarkan lingkungan yang baik untuk anak. Lingkungan akan mempunyai imbas yang besar terhadap perkembangan anak. Jika lingkungan baik maka belum dewasa kemungkinan besar akan tumbuh dengan baik pula, begitu juga sebaliknya. Oleh alasannya itu untuk mengetahui ibarat apa keadaan anak kita maka kita bisa mengeceknya dengan keadaan teman-temannya. Karena sikap teman-teman erat anak kita tidak akan begitu jauh dengan sikap anak kita.
4. Membentengi keluarga dan anak
Majunya perkembangan zaman yang semakin canggih harus diwaspadai dengan baik. Efek negatif perkembangan jaman bisa menimpa keluarga kita bila tidak disikapi secara bijak. Televisi, handphone, gadget, internet, komputer merupakan sarana kebaikan namun disisi lain ia juga membawa keburukan. Berilah pemahaman yang baik bagaimana cara memakai teknologi sesuai dengan kaidah Islam. Bangun aqidah yang besar lengan berkuasa biar anak bisa menangkis keburukan dari kemajuan teknologi ini.
5. Berlaku adil terhadap anak-anak
Orang renta harus bisa berlaku adil terhadap anak-anaknya. Perlakuan yang berbeda kepada tiap-tiap anak bisa mengakibatkan kebencian dan permusuhan dalam keluarga. Agar hal tersebut tidak terjadi maka sumbangan kasih sayang, materi, perhatian, hadiah dilarang berbeda-beda dikarenakan belum dewasa ada yang mempunyai kelebihan ataupun kekurangan. Anak yang mempunyai kekurangan dilarang dikesampingkan dan belum dewasa yang mempunyai kelebihan juga dilarang diperlakukan secara berlebih. Orang renta harus bisa bersikap adil kepada anak-anaknya.
“Bertaqwalah kalian kepada Alloh, dan berlaku adillah terhadap belum dewasa kalian” (Hadits Riwayat Muslim)
6. Mendoakan kebaikan untuk anak
Orang renta harus terus mendoakan keluarga dan belum dewasa dalam kebaikan. Tidak boleh meminta doa keburukan untuk anak-anak. Sikap mencaci dan mencela kepada anak juga harus dihindari biar belum dewasa bisa tumbuh menjadi pribadi yang menyejukan mata. Bersabarlah dalam memanjatkan doa kebaikan untuk keluarga dan anak-anak. Salah satu teladan doa yang bisa kita panjatkan yaitu
"Ya Tuhan kami, berikanlah kami penyejuk hati dari istri-istri dan belum dewasa kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Alquran Surah Al-Furqon ayat 74).
Pendidikan anak usia dini dalam Islam harus kita lakukan biar belum dewasa bisa tumbuh menjadi belum dewasa yang shaleh dan shalehah. Kebiasaan-kebiasan kebaikan harus diajarkan semenjak anak usia dini biar nantinya anak sudah terbiasa ketika sudah memasuki usia baligh ataupun dewasa. Contoh yang konkrit dalam lingkungan keluarga merupakan teladan penerapan pendidikan yang sempurna dan benar. Anak-anak merupakan amanah yang dititipkan kepada kita. Oleh alasannya itu berilah pendidikan yang terbaik sesuai dengan syariat dan hukum dalam Islam.