5 Cara Cerdas Mendidik Anak Menjadi Pengusaha Dan Wirausaha

Anak menjadi pengusaha ataupun pebisnis merupakan dambaan tiap para orangtua 5 Cara Cerdas Mendidik Anak Menjadi Pengusaha dan Wirausaha

Anak menjadi pengusaha ataupun pebisnis merupakan dambaan tiap para orangtua. Karena dengan menjadi pengusaha maka anak akan mempunyai kemandirian baik itu finansial dan kemampuan untuk bertahan hidup.  Selain itu dengan menjadi pengusaha atau pebisnis akan membuka lapangan kerja gres yang bisa bermanfaat untuk orang lain.

Tentunya dalam mendidik anak yang mempunyai jiwa pengusaha atau pebisnis mempunyai tantangan tersendiri dan membutuhkan proses yang panjang.  Mengasah anak bermental wirausaha bisa kita lakukan semenjak anak usia dini.  Karena mental pebisnis atau wirausahawan bukanlah keturunan semata namun keterampilan ini bisa kita latih dan asah.
UANG BUKAN SEGALANYA TAPI KEMAUAN DAN TEKAD ADALAH MODAL PENTING MENJADI PENGUSAHA DAN WIRAUSAHAWAN
Sebaiknya para orang bau tanah perlu melakukan 5 langkah kreatif untuk mendidik anak biar menjadi anak berjiwa wirausahawan atau pengusaha.  Adapun caranya yakni sebagai berikut

1. Melatih dengan permainan jual beli

Jual beli meskipun hanya sekedar permainan, hal ini bisa melatih anak untuk berwirausaha. Para orangtua bisa meluangkan waktu sedikit untuk ikut bermain jual beli dengan anak. Masing-masing bisa ambil tugas yaitu menjadi pembeli dan penjual dan bisa saling tukar posisi.

Permainan jual beli akan bisa melatih anak untuk mengenal wacana pasar, transaksi jual beli, nilai mata uang ataupun memprediksi.  Meskipun hanya bersifat sederhana hal ini akan membantu jiwa pengusaha anak.  Saat ini sudah ada beberapa sekolah yang menerapkan praktek jual beli.

Apabila anak sudah mulai mengerti dengan transaksi jual beli maka kita bisa melatih anak untuk berjualan dengan sebenarnya.  Para orang bau tanah bisa saling berafiliasi dengan anak untuk memilih pangsa pasar yang sederhana yaitu sobat sekolahnya. Berilah reward yang menarik jikalau anak bisa melaksanakan hal tersebut.

2.  Mengunjungi pusat-pusat pusat bisnis

Biasanya para orang bau tanah akan lebih sering untuk mengunjungi mall atau daerah wisata bersama anaknya, namun para orangtua bisa mengalihkan kunjungan ke tempat-tempat yang melaksanakan transaksi jual beli secara langsung.  Pasar tradisional bisa kita jadikan teladan aaupun pasar-pasar kaget yang biasanya digelar dilingkungan perumahan.

Para orang bau tanah bisa menjelaskan secara eksklusif proses jual beli dan bagaimana cara pembuatan barang niaga mulai dari awal pembuatan hingga bisa hingga ke tangan penjual dan jadinya dipakai para pembeli.

3.  Meningkatkan skill anak dan membuat produk

Kenali kemampuan dan kelebihan anak.  Jika anak sudah bisa membuat sebuah produk maka kita bisa menghargainya dengan membeli hasil karyanya.  Beri masukan dan saran dan latih melaksanakan penawaran harga barang.  

4.  Melatih mengelola keuangan

Hal yang terpenting dalam dunia perjuangan yaitu mengelola keuangan.  Kenalkan konsep mengelola keuangan semenjak anak usia dini.  Hal sederhana yang bisa kita lakukan yaitu melatih anak untuk mencatat segala pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan anak.

Hal terpenting yang juga kita perlu ajarkan yaitu bagaimana mengelola harapan dan kebutuhan. Karena harapan dan kebutuhan merupakan dua hal yang berbeda.  Setiap harapan tentunya tidak akan ada habisnya dan kadang tidak perlu kita butuhkan.  Akan tetapi kebutuhan merupakan sesuatu yang diharapkan untuk dipakai dan mempunyai nilai manfaat.

5.  Melatih melihat peluang usaha

Banyak sekali barang-barang di sekitar kita yang bisa dijadikan penghasil uang.  Nah latihlah anak untuk melihat peluang ini.  Hal ini bisa kita mulai dengan hal yang sederhana yaitu mulai dari barang bekas.  Barang bekas lalu bisa kita olah menjadi barang lainnya yang bisa bernilai uang. Ajarkan melihat peluang perjuangan ini semenjak anak usia dini, biar insting wirausaha anak bisa terbentuk.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel