Cara Dan Tips Melindungi Anak Dari Pedofilia
Wednesday, March 27, 2019
Edit
Sangat duka rasanya melihat kasus-kasus tragis yang banyak menimpa bawah umur Indonesia. Kabar terakhir yang paling santer diberitakan di media massa ialah masalah Pedofilia yang terjadi di Sekolah JIS Pondok Indah Jakarta Selatan. Yang sangat menyayat hati ialah para korban masih duduk di kelas Taman Kanak-Kanak (TK). Tentunya hal ini akan menawarkan rasa stress berat yang mendalam dan menjadi pengalaman masa kecil yang sangat buruk.
Selain bencana di JIS tentunya masih banyak lagi kasus-kasus lain yang banyak terjadi. Hanya saja hal tersebut sangat sedikit yang muncul ke permukaan ataupun yang terekspos oleh media. Mulai jaringan sindikat Pedofilia di Surabaya ataupun yang terakhir kita dengar yaitu masalah di Aceh.
Pedofilia tidak hanya menimpa kalangan atas ataupun kalangan menengah saja, akan tetapi kalangan kelas bawah menyerupai anak jalanan juga banyak yang menjadi korban pedofilia. Kota-kota besar merupakan lokasi yang paling rentan dengan pedofilia mengingat banyaknya anak jalanan yang berkeliaran mengisi padatnya kota.
Angka kekerasan terhadap anak berdasarkan data dari KPAI setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2012 tercatat setidaknya ada 463 masalah kekerasan seksual. Tahun berikutnya yaitu tahun 2013 dikabarkan bahwa angka kejahatan ini mengalami peningkatan sekitar 30 persen. Tentunya hal ini akan sangat mencemaskan apabila kondisi tersebut tidak ada perhatian yang serius baik dari para orang bau tanah ataupun Pemerintah.
Bahaya kekerasan terhadap anak terutama pedofilia harus senantiasa digemakan. selain itu eksekusi yang setimpal harus diberikan kepada para pelaku sesuai dengan peraturan perundangan yang telah ditetapkan. Mengingat pedofilia akan menawarkan dampak jelek yang sangat serius baik itu fisik, mental dan moral anak.
Hal yang perlu digaris bawahi ialah perhatian para orang bau tanah terhadap keseharian anak. Kewaspadaan terhadap pedofilia ini harus dilakukan atau bawah umur kita sendiri yang nantinya akan menjadi korban. Ada beberapa tips khusus yang dapat dilakukan para orang bau tanah untuk melindungi anak dari kejahatan pedofilia ataupun kejahatan lainnya
Berikut ialah tips dan cara yang dapat dilakukan
1. Meningkatkan kepekaan
Para orang bau tanah yang ketika ini masih santai-santai saja mulai saatnya untuk membangun kepekaan terutama kepada anak. Pengawasan terhadap aktifitas anak harus lebih digiatkan. Saat ini teknologi menyerupai Sosial Media dapat dijadikan sarana untuk membantu mengawasi acara anak terutama ketika berada di luar rumah.
2. Menjalin komunikasi dengan anak
Didiklah para bawah umur kita untuk dapat bersikap terbuka kepada orang bau tanah terutama ihwal kehidupan sehari-harinya. Yakinkan bahwa kita sebagai orang bau tanah merupakan daerah untuk mengembangkan kisah ataupun curhat anak. Berikan rasa kenyamanan dan komunikasi yang efektif terhadap anak.
3. Berikan Pendidikan seksual
Memberikan pendidikan seksual dapat diawali dengan mengenalkan bagian-bagian badan manusia. Terutama organ-organ vitalnya. Jangan canggung menawarkan pengertian kepada anak mengenai organ-organ sensitifnya. Berikan klarifikasi bahwa organ-organ tersebut harus dijaga dengan baik dan dihentikan orang lain melihatnya ataupun memegangnya.
4. Menciptakan keharmonisan keluarga
Keluarga merupakan unsur terpenting untuk membangun mental anak dan jiwa anak. Hindari sekecil mungkin kekerasan dalam rumah tangga alasannya ini dapat berakibat fatal terhadap kehidupan anak. Berikan nuansa keluarga yang menciptakan anak betah untuk tinggal di rumah.
5. Memperbanyak sedekah
Setelah kita melaksanakan perjuangan santunan secara riil, maka perjuangan selanjutnya yang mesti dan harus dilakukan ialah dengan memperbanyak sedekah ataupun infaq. Sedekah dan infaq mempunyai manfaat dan khasiat yang luar biasa terutama untuk menyingkirkan bala. Untuk faktor X ini kita sebagai insan tidak dapat berbuat banyak dan hanya dapat pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Penyelamatan generasi muda tidak hanya dilakukan Pemerintah saja ataupun sekolah, akan tetapi para orang bau tanah juga mempunyai porsi tanggung jawab yang lebih besar. Jangan jadikan alasan kesibukan untuk lalai dalam menawarkan pengawasan kepada anak. Perlu diingat bahwa harta dunia dapat dicari, namun ketika anak sudah menjadi korban maka akan sangat sulit disembuhkan secara total. Mari selamatkan generasi muda bangsa Indonesia.
Selain bencana di JIS tentunya masih banyak lagi kasus-kasus lain yang banyak terjadi. Hanya saja hal tersebut sangat sedikit yang muncul ke permukaan ataupun yang terekspos oleh media. Mulai jaringan sindikat Pedofilia di Surabaya ataupun yang terakhir kita dengar yaitu masalah di Aceh.
Pedofilia tidak hanya menimpa kalangan atas ataupun kalangan menengah saja, akan tetapi kalangan kelas bawah menyerupai anak jalanan juga banyak yang menjadi korban pedofilia. Kota-kota besar merupakan lokasi yang paling rentan dengan pedofilia mengingat banyaknya anak jalanan yang berkeliaran mengisi padatnya kota.
Angka kekerasan terhadap anak berdasarkan data dari KPAI setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2012 tercatat setidaknya ada 463 masalah kekerasan seksual. Tahun berikutnya yaitu tahun 2013 dikabarkan bahwa angka kejahatan ini mengalami peningkatan sekitar 30 persen. Tentunya hal ini akan sangat mencemaskan apabila kondisi tersebut tidak ada perhatian yang serius baik dari para orang bau tanah ataupun Pemerintah.
Bahaya kekerasan terhadap anak terutama pedofilia harus senantiasa digemakan. selain itu eksekusi yang setimpal harus diberikan kepada para pelaku sesuai dengan peraturan perundangan yang telah ditetapkan. Mengingat pedofilia akan menawarkan dampak jelek yang sangat serius baik itu fisik, mental dan moral anak.
Hal yang perlu digaris bawahi ialah perhatian para orang bau tanah terhadap keseharian anak. Kewaspadaan terhadap pedofilia ini harus dilakukan atau bawah umur kita sendiri yang nantinya akan menjadi korban. Ada beberapa tips khusus yang dapat dilakukan para orang bau tanah untuk melindungi anak dari kejahatan pedofilia ataupun kejahatan lainnya
Berikut ialah tips dan cara yang dapat dilakukan
1. Meningkatkan kepekaan
Para orang bau tanah yang ketika ini masih santai-santai saja mulai saatnya untuk membangun kepekaan terutama kepada anak. Pengawasan terhadap aktifitas anak harus lebih digiatkan. Saat ini teknologi menyerupai Sosial Media dapat dijadikan sarana untuk membantu mengawasi acara anak terutama ketika berada di luar rumah.
2. Menjalin komunikasi dengan anak
Didiklah para bawah umur kita untuk dapat bersikap terbuka kepada orang bau tanah terutama ihwal kehidupan sehari-harinya. Yakinkan bahwa kita sebagai orang bau tanah merupakan daerah untuk mengembangkan kisah ataupun curhat anak. Berikan rasa kenyamanan dan komunikasi yang efektif terhadap anak.
3. Berikan Pendidikan seksual
Memberikan pendidikan seksual dapat diawali dengan mengenalkan bagian-bagian badan manusia. Terutama organ-organ vitalnya. Jangan canggung menawarkan pengertian kepada anak mengenai organ-organ sensitifnya. Berikan klarifikasi bahwa organ-organ tersebut harus dijaga dengan baik dan dihentikan orang lain melihatnya ataupun memegangnya.
4. Menciptakan keharmonisan keluarga
Keluarga merupakan unsur terpenting untuk membangun mental anak dan jiwa anak. Hindari sekecil mungkin kekerasan dalam rumah tangga alasannya ini dapat berakibat fatal terhadap kehidupan anak. Berikan nuansa keluarga yang menciptakan anak betah untuk tinggal di rumah.
5. Memperbanyak sedekah
Setelah kita melaksanakan perjuangan santunan secara riil, maka perjuangan selanjutnya yang mesti dan harus dilakukan ialah dengan memperbanyak sedekah ataupun infaq. Sedekah dan infaq mempunyai manfaat dan khasiat yang luar biasa terutama untuk menyingkirkan bala. Untuk faktor X ini kita sebagai insan tidak dapat berbuat banyak dan hanya dapat pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Penyelamatan generasi muda tidak hanya dilakukan Pemerintah saja ataupun sekolah, akan tetapi para orang bau tanah juga mempunyai porsi tanggung jawab yang lebih besar. Jangan jadikan alasan kesibukan untuk lalai dalam menawarkan pengawasan kepada anak. Perlu diingat bahwa harta dunia dapat dicari, namun ketika anak sudah menjadi korban maka akan sangat sulit disembuhkan secara total. Mari selamatkan generasi muda bangsa Indonesia.