Indeks Minat Baca Masyarakat Indonesia Masih Rendah
Tuesday, March 26, 2019
Edit
Rata-rata orang Indonesia masih bersikap malas untuk membaca buku. Indeks orang Indonesia yang gemar membaca buku juga masih tergolong sangat rendah. Dalam 1 ahad kebanyakan masyarakat Indonesia dapat menghabiskan waktu sekitar 7,7 jam untuk browsing internet, 5,8 jam dalam seminggu dipakai untuk mendengarkan radio dan 19,7 jam lebih banyak dipakai untuk menonton televisi. Sedangkan waktu untuk membaca buku masih berkisar 6 jam dalam 1 minggu.
Ada sebuah ungkapan yang berbunyi "A room without book like body without Soul." Hal ini berarti bahwa buku merupakan suatu kebutuhan yang akan dapat menciptakan hidup menjadi lebih hidup lagi. Dengan membaca akan mendapat manfaat yang sangat banyak. Oleh alasannya ialah itu, orang yang tidak pernah membaca buku menyerupai mayit berjalan.
Nilai indeks minat baca masyarakat Indonesia yang masih rendah didasari beberapa penelitian yang dilakukan oleh UNESCO ataupun OECD (Organization for Economic Cooperation and Development). OECD menyimpulkan bahwa Nilai indeks minat baca masyarakat Indonesia berada diposisi terbawah dari sekitar 52 negara yang berada di Asia timur. Sedangkan hasil penelitian berdasarkan UNESCO menyimpulkan bahwa dari 1000 orang Indonesia hanya 1 orang yang mempunyai minat baca. Kalau diukur dalam bentuk angka nilai indeks minat baca masyarakat Indonesia sekitar 0,001.
Banyak faktor yang menimbulkan minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah. Beberapa data menyebutkan bahwa terbitan buku yang ada di Indonesia masih dikisaran 50 juta eksemplar dalam 1 tahun. Jika hal ini dibagi dengan jumlah penduduk Indonesia maka rata-rata 1 buku akan dibaca oleh 5 orang. Selain itu pemberian Perpustakaan yang ada di Indonesia masih berkisar 22% sedangkan jumlah Desa yang ada di Indonesia yaitu kurang lebih 64.000 Desa.
Selain itu minat baca masyarakat Indonesia yang masih rendah dapat jadi dikarenakan akomodasi Perpustakaan yang masih minim. Hal itu juga ditambah dengan tingkat daya beli masyarakat terhadap buku juga masih tergolong sangat lemah. Oleh alasannya ialah itu pemberian dan kerjasama baik itu Pemerintah dengan masyarakat harus terus dilakukan. Penyediaan akan akomodasi Perpustakaan juga perlu ditingkatkan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya buku juga perlu ditumbuhkan.
Beberapa data penelitian dan beberapa alasan yang menjadi penyebab rendahnya Indeks minat baca harus menciptakan kita lebih kreatif dalam menangani duduk masalah ini. Oleh alasannya ialah itu minat baca terhadap buku harus mulai kita gulirkan dalam lingkungan keluarga. Contoh sederhana yang dapat kita lakukan yaitu dengan menciptakan perpustakaan mini di lingkungan keluarga biar belum dewasa kita menyukai membaca buku ataupun berkunjung ke toko buku dan perpustakaan yang dapat dilakukan di final pekan untuk mengisi liburan bersama keluarga.