Meredakan Anak Marah? Berikut Cara Dan Tips Kreatifnya
Thursday, March 14, 2019
Edit
Memiliki buah hati merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Oleh alasannya ialah itu untuk mensyukuri hal tersebut, anak harus dididik dengan baik dan dengan metode yang benar. Adakalanya dalam mendidik belum dewasa akan kita temui aneka macam permasalahan yang seperti terasa berat untuk diselesaikan. Misalnya ialah perilaku anak yang suka murka ataupun merengek. Dan bahkan kemarahan anak semakin menjadi dengan diiringi tendangan ataupun guling-guling di lantai.
Anak yang sedang emosi dengan meluapkan kemarahannya biasa disebut dengan istilah Temper Tantrum. Temper Tantrum ini umumnya akan dialami oleh belum dewasa usia antara 1 sampai 4 tahun. Biasanya Temper Tantrum terjadi pada belum dewasa yang belum dapat berbicara. Karena anak belum lancar berbicara maka untuk melampiaskan keinginannya yang tidak tercapai ialah dengan marah atau emosi. Meskipun dalam beberapa kasus, anak yang Tantrum hanya sekedar untuk mencari perhatian dari ayah dan ibunya.
Oleh alasannya ialah itu anak yang sedang Tantrum atau sedang emosi harus dapat kita atasi dengan baik. Berikut ialah kiat dan cara yang dapat kita terapkan untuk menghadapi anak yang sedang marah
1. Bersikap tenang
Hal pertama yang harus dilakukan ialah bersikap hening dan jangan panik dikala melihat anak sedang tantrum, apalagi dikala anak guling-guling di lantai. Dengan bersikap hening maka kita akan lebih praktis menenangkan anak yang sedang emosional sehingga hal ini tidak akan memperburuk keadaan.
2. Berilah waktu anak untuk Tantrum atau marah
Selama kemarahan anak tidak merusak benda-benda penting ataupun membahayakan keselamatan anak, maka biarkan anak meluapkan kemarahannya. Biarkan energi yang ada tersalurkan sampai anak akan menjadi lebih hening dengan sendirinya.
3. Hindari melaksanakan kekerasan
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan ialah tidak memperlihatkan tindakan kekerasan kepada anak. Ketika anak sedang murka maka janganlah dipukul. Jika hal ini dilakukan maka tindakan tersebut akan tersimpan dalam ingatan anak. Jika hal ini tersimpan dalam memori anak maka hal tersebut dapat menjadi bom waktu untuk anak. Apabila anak sudah mulai hening maka peluk dan gendong anak dan berilah klarifikasi yang baik kepada anak.
4. Bersabar dan pantang menyerah
Adakalanya kemarahan anak ini akan terulang lagi, oleh alasannya ialah itu janganlah berputus asa dan teruslah untuk menenangkan anak dan membangun komunikasi secara baik. Jika orang renta praktis mengalah maka anak akan melaksanakan teknik ini kalau ia menginginkan sesuatu yang belum tercapai.
5. Hindari memperlihatkan kesepakatan kepada anak
Untuk menenangkan anak sebaiknya dengan tidak menjanjikan sesuatu kepada anak berupa hadiah atau imbalan. Jika hal ini dilakukan maka anak akan berpikir bahwa Tantrum ialah cara praktis untuk mendapat sesuatu. Akhirnya anak akan melaksanakan hal tersebut dikemudian hari.
6. Mencari akar permasalahan
Anak yang tantrum atau murka biasanya ada penyebabnya. Dengan menemukan penyebabnya maka akan dengan praktis mencari solusi biar anak tidak melaksanakan kemarahan atau emosi.
7. Menggendong dan memeluk anak
Cara ini ialah untuk mengalihkan perhatian anak. Cobalah mencari hal-hal yang menarik biar anak teralihkan perhatiannya sehingga dapat mengurangi luapan emosi anak.
Meredakan kemarahan ataupun emosi anak memerlukan cara dan tips yang kreatif dari para orang tua. Sebaiknya para orang renta harus memahami dengan baik kondisi anaknya sehingga dikala anak sedang Tantrum akan lebih praktis dalam menenangkannya.