Penyebab Belum Dewasa Kini Gampang Sakit
Wednesday, March 27, 2019
Edit
Dalam sebuah pantauan dari peneliti The American Heart of Association menyebutkan bahwa kondisi bawah umur selama 3 dekade terakhir memperlihatkan terjadinya penurunan stamina. Akibatnya mereka akan lebih simpel terjangkit penyakit. Penurunan stamina disebabkan minimnya para bawah umur melaksanakan gerakan fisik.
Berdasarkan kesimpulan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga memperlihatkan pernyataan bahwa sekitar 80 persen masyarakat dunia sangat sedikit sekali yang melaksanakan aktifitas fisik. Di tingkat anak-anak, penurunan acara aktifitas fisik ini disebabkan minimnya sarana olah raga terutama sarana olah raga di Sekolah. Pada umumnya pihak sekolah tidak bisa menyiapkan sarana olah raga yang memadai untuk bawah umur dikarenakan kondisi keuangan sekolah yang sangat minim.
Apabila hal ini dibandingkan dengan bawah umur jaman dahulu akan terdapat perbedaan yang cukup mencolok. Anak-anak kini terlihat tidak lincah dan tidak segesit anak jaman dahulu. Hal ini bisa dites dikala bawah umur kini disuruh untuk berjalan kaki sejauh 1,6 Km kesannya akan lebih lambat jikalau dibandingkan dengan bawah umur periode tahun 1975 an.
Grant Tomkinson seorang Fisiologi Olah raga dari University of South Australia juga menyebutkan hal yang sama, bahwa bawah umur kini cenderung sangat minim acara fisik. Grant Tomkinson melaksanakan penelitian dengan melibatkan 25 juta anak berusia 9-17 tahun dari 28 negara. Grant Tomkinson menganalisis sejumlah data mulai dari tahun 1964 sampai tahun 2010. Dan hasilnyapun sungguh mengejutkan.
Data yang diambil ialah seberapa jauh para bawah umur bisa berjalan dalam waktu 5-15 menit dan seberapa cepat para bawah umur berlari dari jarak 1,6 km sampai 3,2 km. Data menyebutkan bahwa bawah umur kini cenderung mengalami penurunan sampai 15 persen jikalau dibandingkan dengan para orang renta mereka.
Perbedaan perubahan tersebut tidak membedakan baik itu pria maupun perempuan. Sedangkan letak wilayah juga sangat sedikit sekali dalam memperlihatkan andil perbedaan kemampuan fisik tersebut.
Berdasarkan data dan penelitian di atas maka sebaiknya para orang renta harus pintar-pintar dalam mengasuh dan merawat anak terutama acara aktifitas fisik. Kurangilah permainan untuk anak yang sangat minim gerak dan carilah permainan yang akan melatih anak untuk senantiasa bergerak. Karena dengan gerak akan menciptakan stamina dan kesehatan badan anak tetap terjaga sehingga anak tidak akan simpel sakit.
Berdasarkan kesimpulan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga memperlihatkan pernyataan bahwa sekitar 80 persen masyarakat dunia sangat sedikit sekali yang melaksanakan aktifitas fisik. Di tingkat anak-anak, penurunan acara aktifitas fisik ini disebabkan minimnya sarana olah raga terutama sarana olah raga di Sekolah. Pada umumnya pihak sekolah tidak bisa menyiapkan sarana olah raga yang memadai untuk bawah umur dikarenakan kondisi keuangan sekolah yang sangat minim.
Apabila hal ini dibandingkan dengan bawah umur jaman dahulu akan terdapat perbedaan yang cukup mencolok. Anak-anak kini terlihat tidak lincah dan tidak segesit anak jaman dahulu. Hal ini bisa dites dikala bawah umur kini disuruh untuk berjalan kaki sejauh 1,6 Km kesannya akan lebih lambat jikalau dibandingkan dengan bawah umur periode tahun 1975 an.
Grant Tomkinson seorang Fisiologi Olah raga dari University of South Australia juga menyebutkan hal yang sama, bahwa bawah umur kini cenderung sangat minim acara fisik. Grant Tomkinson melaksanakan penelitian dengan melibatkan 25 juta anak berusia 9-17 tahun dari 28 negara. Grant Tomkinson menganalisis sejumlah data mulai dari tahun 1964 sampai tahun 2010. Dan hasilnyapun sungguh mengejutkan.
Data yang diambil ialah seberapa jauh para bawah umur bisa berjalan dalam waktu 5-15 menit dan seberapa cepat para bawah umur berlari dari jarak 1,6 km sampai 3,2 km. Data menyebutkan bahwa bawah umur kini cenderung mengalami penurunan sampai 15 persen jikalau dibandingkan dengan para orang renta mereka.
Perbedaan perubahan tersebut tidak membedakan baik itu pria maupun perempuan. Sedangkan letak wilayah juga sangat sedikit sekali dalam memperlihatkan andil perbedaan kemampuan fisik tersebut.
Berdasarkan data dan penelitian di atas maka sebaiknya para orang renta harus pintar-pintar dalam mengasuh dan merawat anak terutama acara aktifitas fisik. Kurangilah permainan untuk anak yang sangat minim gerak dan carilah permainan yang akan melatih anak untuk senantiasa bergerak. Karena dengan gerak akan menciptakan stamina dan kesehatan badan anak tetap terjaga sehingga anak tidak akan simpel sakit.