Mewaspadai Fenomena Anak Pacaran
Tuesday, March 26, 2019
Edit
Masih marak foto siswa Sekolah Menengah Pertama yang menyatakan suka dengan seorang anak wanita kelas 6 SD dan menjadi viral di media umum akan menciptakan kita sedikit terhenyak. Bagaimana tidak, seorang yang masih tergolong di anak-anak sudah melaksanakan kegiatan layaknya orang dewasa. Padahal usia-usia tersebut ialah usia yang seharusnya dipakai untuk menuntut ilmu secara maksimal.
Sebagai orang bau tanah harus memahami dengan baik dan bijak fenomena tersebut, alasannya dapat jadi hal tersebut menimpa pada anak kita. Perhatian dan pengawasan orang bau tanah kepada anak harus ditingkatkan untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan mengingat perkembangan jaman yang kian maju khususnya teknologi informasi.
Pemenuhan akan kebutuhan akomodasi untuk anak yang diberikan oleh orang bau tanah dilarang kita pandang sepandang mata terutama gadget ataupun komputer yang terhubung dengan dunia maya atau internet. Maksudnya ialah saat anak mendapat akomodasi tersebut maka secara otomatis, pihak orang bau tanah juga harus lebih memperlihatkan pengawasan dan perhatian lebih.
Adapun foto yang diduga seorang anak pria siswa Sekolah Menengah Pertama menembak siswa wanita usia SD harus diambil hikmahnya dan diwaspadai. Karena hal tersebut dapat jadi menjadi tren dikalangan anak-anak sekolah. Karena insiden tersebut tidak hanya menimpa siswa Sekolah Menengah Pertama akan tetapi ternyata dalam insiden dan di daerah lain seorang siswa Sekolah Menengan Atas juga melaksanakan hal yang sama dan juga dilakukan di lingkungan sekolah.
Adapun beberapa tips yang dapat kita terapkan untuk melindungi anak dari gaya hidup yang tidak sesuai dengan norma-norma masyarakat dan nilai agama antara lain
1. Menanamkan keimanan semenjak anak usia dini
Dalam hal ini, kehidupan anak harus senantiasa didekatkan dengan keagamaan. Nilai-nilai agama harus lebih diutamakan semoga anak dapat melindungi dirinya sendiri menurut keimanannya. Pergaulan antara anak pria dan permepuan harus dibatasi dan diberi jarak. Anak harus diberi pemahaman yang baik terutama ihwal ikhtilat (interaksi antara pria dan perempuan)
2. Memilih daerah sekolah yang berkualitas
Sekolah merupakan hal yang penting, maka dari itu lingkungan sekolah harus dipilih yang aman semoga anak tetap terlindungi dari serangan-serangan predator jahat kemajuan jaman. Pilihlah daerah sekolah yang mengutamakan nilai-nilai keagamaan.
3. Fasilitas teknologi dan gadget
Pemberian akomodasi ini sebaiknya diberikan kalau dirasa anak memang sudah membutuhkannya. Apabila anak memang sudah membutuhkan hal tersebut maka perhatian dan pengontrolan mesti dilakukan. Carilah isu anak melalui teman-temannya, alasannya biasanya kebiasaan sahabat anak tidak akan jauh dari kebiasaan anak kita.
Fasilitas jejaring sosial yang semakin maju menimbulkan anak akan lebih gampang untuk berafiliasi dengan orang lain termasuk dengan lain jenis. Waspadailah hal ini, dan sebagai orang bau tanah harus melek seputar jejaring sosial.
Selain itu akomodasi televisi juga harus diberikan pengawasan. Karena sangat berbagai acara-acara televisi yang cenderung berbahaya dan anak banyak menggandakan dari apa yang dilihatnya di televisi.
4. Membangun kedekatan dengan anak
Sesibuknya orang bau tanah harus dapat menemani dan membangun kedekatan dengan anak. Janganlah menimbulkan tugas-tugas mencari nafkah dijadikan alasan untuk meremehkan dan membiarkan anak bergaul dengan bebas dan orang bau tanah cukup menyediakan segala kebutuhannya.
Kejadian-kejadian kurang pantas menyerupai yang ada di foto harus dijadikan pelajaran dan diambil hikmahnya. Karena semua itu bukan kesalahan mutlak anak, akan tetapi para orang bau tanah juga mempunyai kiprah walaupun secara tidak langsung. Mari kita jaga keluarga kita dan anak-anak kita dari serangan-serangan eksternal yang senantiasa mengancam. Fenomena maju harus kita sesuaikan dengan nilai-nilai agama, apakah berkesesuaian atau tidak alasannya harapan membangun anak-anak sholeh dan cerdas ialah impian setiap orang tua.
Sebagai orang bau tanah harus memahami dengan baik dan bijak fenomena tersebut, alasannya dapat jadi hal tersebut menimpa pada anak kita. Perhatian dan pengawasan orang bau tanah kepada anak harus ditingkatkan untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan mengingat perkembangan jaman yang kian maju khususnya teknologi informasi.
Pemenuhan akan kebutuhan akomodasi untuk anak yang diberikan oleh orang bau tanah dilarang kita pandang sepandang mata terutama gadget ataupun komputer yang terhubung dengan dunia maya atau internet. Maksudnya ialah saat anak mendapat akomodasi tersebut maka secara otomatis, pihak orang bau tanah juga harus lebih memperlihatkan pengawasan dan perhatian lebih.
Adapun foto yang diduga seorang anak pria siswa Sekolah Menengah Pertama menembak siswa wanita usia SD harus diambil hikmahnya dan diwaspadai. Karena hal tersebut dapat jadi menjadi tren dikalangan anak-anak sekolah. Karena insiden tersebut tidak hanya menimpa siswa Sekolah Menengah Pertama akan tetapi ternyata dalam insiden dan di daerah lain seorang siswa Sekolah Menengan Atas juga melaksanakan hal yang sama dan juga dilakukan di lingkungan sekolah.
Adapun beberapa tips yang dapat kita terapkan untuk melindungi anak dari gaya hidup yang tidak sesuai dengan norma-norma masyarakat dan nilai agama antara lain
1. Menanamkan keimanan semenjak anak usia dini
Dalam hal ini, kehidupan anak harus senantiasa didekatkan dengan keagamaan. Nilai-nilai agama harus lebih diutamakan semoga anak dapat melindungi dirinya sendiri menurut keimanannya. Pergaulan antara anak pria dan permepuan harus dibatasi dan diberi jarak. Anak harus diberi pemahaman yang baik terutama ihwal ikhtilat (interaksi antara pria dan perempuan)
2. Memilih daerah sekolah yang berkualitas
Sekolah merupakan hal yang penting, maka dari itu lingkungan sekolah harus dipilih yang aman semoga anak tetap terlindungi dari serangan-serangan predator jahat kemajuan jaman. Pilihlah daerah sekolah yang mengutamakan nilai-nilai keagamaan.
3. Fasilitas teknologi dan gadget
Pemberian akomodasi ini sebaiknya diberikan kalau dirasa anak memang sudah membutuhkannya. Apabila anak memang sudah membutuhkan hal tersebut maka perhatian dan pengontrolan mesti dilakukan. Carilah isu anak melalui teman-temannya, alasannya biasanya kebiasaan sahabat anak tidak akan jauh dari kebiasaan anak kita.
Fasilitas jejaring sosial yang semakin maju menimbulkan anak akan lebih gampang untuk berafiliasi dengan orang lain termasuk dengan lain jenis. Waspadailah hal ini, dan sebagai orang bau tanah harus melek seputar jejaring sosial.
Selain itu akomodasi televisi juga harus diberikan pengawasan. Karena sangat berbagai acara-acara televisi yang cenderung berbahaya dan anak banyak menggandakan dari apa yang dilihatnya di televisi.
4. Membangun kedekatan dengan anak
Sesibuknya orang bau tanah harus dapat menemani dan membangun kedekatan dengan anak. Janganlah menimbulkan tugas-tugas mencari nafkah dijadikan alasan untuk meremehkan dan membiarkan anak bergaul dengan bebas dan orang bau tanah cukup menyediakan segala kebutuhannya.
Kejadian-kejadian kurang pantas menyerupai yang ada di foto harus dijadikan pelajaran dan diambil hikmahnya. Karena semua itu bukan kesalahan mutlak anak, akan tetapi para orang bau tanah juga mempunyai kiprah walaupun secara tidak langsung. Mari kita jaga keluarga kita dan anak-anak kita dari serangan-serangan eksternal yang senantiasa mengancam. Fenomena maju harus kita sesuaikan dengan nilai-nilai agama, apakah berkesesuaian atau tidak alasannya harapan membangun anak-anak sholeh dan cerdas ialah impian setiap orang tua.