Apa Saja Sumber Kesombongan. Jangan Sombong Dengan Wajah Mu
Friday, February 1, 2019
Edit
Sombong---sebagaimana didefinisikan Rasulullah SAW---adalah "melecehkan orang lain dan menolak kebenaran" (HR Muslim dan Tirmidzi). Bila penyakit ini telah mewabah dan menjangkit manusia, maka tidak ada lagi penghormatan dan sopan santun, kebenaran menjadi barang mainan. Lebih jauh, penyakit ini akan memunculkan perilaku kezaliman, kemarahan, terorisme, permusuhan dan pelanggaran hak. Ketahuilah bahwa tidak akan bersombong kecuali orang yang menganggap dirinya besar dan tidak akan menganggap dirinya besar kecuali orang yang meyakini mempunyai sifwat kesempurnaan. Di antara sumber kesombongan yaitu sebagai berikut: Pertama: NASAB KETURUNAN. Orang yang punya nasab keturunan yang tinggi menganggap hinaorang yang tidak mempunyai nasab tersebut, sekalipun ia lebih tinggi ilmu dan amalnya. Kadang sebagian mereka menyombongkan diri kemudian menganggap orang lain sebagai pengikut dan budaknya, sehingga ia enggan bergaul dan duduk bersama mereka. Rasulullah bersabda "Hendaklah orang meninggalkan kebanggan terhadap nenek moyang mereka yang telah menjadi kerikil bara di neraka."(HR. Abu Daud) Kedua: HARTA KEKAYAAN. Hal ini biasanya terjadi dikalangan para raja, pemimpin, para konglomerat, pengusaha, tuan tanah, dan para pejabat negara serta keluarga mereka. Mereka membanggakan kedudukan dan hartanya sehingga merendahkan dan melecehkan orang lain. Orang-orang semacam ini bila tidak bertaubat akan berakhir menyerupai Qorun yang ditelan bumi lantaran kesombongan terhadap hartanya. Ketiga: ILMU PENGETAHUAN. Demikian cepatnya kesombongan menjangkiti para ulama (kaum intelektual) sehingga seorang cendekia pengetahuan gampang merasa tinggi dengan ilmu pengetahuannya. Ia merasa paling mulia diantara manusia. Ia memandang dirinya lebih tinggi dan lebih mulia disisi Allah ketimbang yang lainnya. Hal demikian sanggup terjadi lantaran ilmu yang didapat lebih berorientasi pada duniawi semata, tanpa dilandasi keikhlasan dan pensucian jiwa dalam menuntutnya. Sebab ilmu yang didapat dengan tulus lantaran Allah dan hati yang jujur akan melahirkan perilaku tawadhu' dan rasa takut kepada Allah. Keempat: AMAL dan IBADAH. Orang-orang yang zuhud dan para andal ibadah tidak terlepas pula dari nistanya kesombongan, kepongahan dan tindakan melecehkan orang lain. Dengan amal dan ibadahnya ia merasa yakin akan selamat, sementara orang lain akan binasa. Sabda Rasulullah SAW "Cukuplah seseorang dinilai telah berbuat kejahatan bila ia merendahkan saudaranya sesama muslim" (HR. Muslim) Kelima: KECANTIKAN/KETAMPANAN. Kecantikan atau ketampanan seseorang sanggup meyebabkan dirinya sombong dengan cara merendahkan dan menyebut-nyebut keburukan rupa orang lain. Dengan definisi yang disebutkan oleh Rasulullah SAW itu, tentulah banyak keburukan yang terdapat di dalam sifat sombong (takabbur), sehingga masuk akal bila kemudian kesombongan menjadi penghalang masuk surga, sebagaimana dalam hadits shahih Baginda Rasul bersabda: " Tidak akan masuk nirwana orang yang di dalam hatinya ada kesombongan sebesar dzarrah ". Hal itu disebabkan lantaran kesombongan menghalangi hamba dari semua akhlaq yang seharusnya disandang oleh orang mu'min, sedangkan akhlaq-akhlaq itu yaitu pintu surga, dan kesombongan epilog pintu-pintunya. Sebab, seseorang tidak sanggup menyayangi kaum mu'minin sebagaimana ia mencinta diri sendiri bila di dalam hatinya masih ada kesombongan, begitu juga dengan perbuatan-perbuatan lainnya yang muaranya yaitu lantaran adanya kesombongan dalam hatinya. | ||